"Kami sangat senang memanfaatkan skala dan kecepatan AP untuk menambahkan konteks ke percakapan daring, yang dapat memanfaatkan akses mudah ke fakta," ujar wakil presiden pengembangan bisnis global AP Tom Januszewski.
Selama ini Twitter berada di bawah tekanan agar menghapus informasi yang menyesatkan atau palsu yang beredar di platform-nya, sama seperti perusahaan media sosial lainnya.
Awal tahun ini Twitter juga telah meluncurkan program Birdwatch yang meminta pengguna untuk membantu identifikasi dan mengecek fakta tweet yang menyesatkan.
Twitter mengatakan akan berkolaborasi dengan kantor berita untuk membantu memberikan konteks yang akurat pada topik yang sedang tren atau paling banyak menarik minat pengguna.
(Dyah Ratna Meta Novia)