RUPANYA Twitter siap bermitra dengan media asing seperti Reuters dan Associated Press (AP) untuk memberikan informasi yang terpercaya di situs jejaring sosialnya. Ini merupakan langkah guna memerangi penyebaran informasi yang salah atau hoaks.
Seperti dikutip dari Antara, Juru bicara Twitter via Reuters mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama ini yang pertama kalinya. Ini dilakukan guna meningkatkan keakuratan informasi di platform-nya.
Rencananya, Twitter akan bekerja secara terpisah dengan Reuters dan AP serta jaringan berita tidak akan berinteraksi satu sama lain.
“Kepercayaan, akurasi, dan netral adalah inti dari apa yang dilakukan Reuters setiap hari. Nilai-nilai itu juga mendorong komitmen kami untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah,” kata kepala berita global User-generated Content (UGC) Reuters Hazel Baker dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat senang memanfaatkan skala dan kecepatan AP untuk menambahkan konteks ke percakapan daring, yang dapat memanfaatkan akses mudah ke fakta," ujar wakil presiden pengembangan bisnis global AP Tom Januszewski.
Selama ini Twitter berada di bawah tekanan agar menghapus informasi yang menyesatkan atau palsu yang beredar di platform-nya, sama seperti perusahaan media sosial lainnya.
Awal tahun ini Twitter juga telah meluncurkan program Birdwatch yang meminta pengguna untuk membantu identifikasi dan mengecek fakta tweet yang menyesatkan.
Twitter mengatakan akan berkolaborasi dengan kantor berita untuk membantu memberikan konteks yang akurat pada topik yang sedang tren atau paling banyak menarik minat pengguna.
(Dyah Ratna Meta Novia)