Berkenaan dengan model bisnis, Johnny melihat kehadiran 5G akan memicu banyak perubahan pada model bisnis, baik di industri telekomunikasi maupun industri vertikal lain seperti manufaktur dan otomotif.
“Hal ini karena potensi layanan 5G yang bukan lagi hanya fokus pada pola komunikasi antarmanusia (human-to-human), tetapi juga mengintegrasikan manusia dengan mesin (human-to-machine), serta menciptakan jejaring/jalur komunikasi antara mesin yang satu dengan mesin yang lainnya (machine-to-machine)," kata Johnny.
Sementara untuk infrastruktur, diperlukan fiberisasi dan penguatan infrastruktur menyeluruh untuk mendukung jaringan 5G.
Kominfo menyoroti tiga hal pokok dalam infrastruktur untuk 5G, yaitu menara BTS, efisiensi dan keteraturan tata kota sebagai jalur arteri distribusi jaringan serat optik dan percepatan fiberisasi.
Dalam aspek perangkat, ekosistem dan talenta digital, Menkominfo Johnny berpendapat 5G harus bisa memberikan peluang dan kesempatan pada potensi dalam negeri.