Mereka mencari bahan super panas yang jatuh ke lubang hitam dan menghasilkan sinar-X, tetapi tidak berhasil mendeteksi sumber tersebut.
Sekarang, dengan pengamatan Chandra yang lebih baru dan lebih panjang yang diperoleh pada 2018, tim yang dipimpin oleh Kayhan Gultekin dari Universitas Michigan di Ann Arbor melakukan pencarian lebih dalam untuk lubang hitam di pusat galaksi.
Mereka juga mempertimbangkan penjelasan alternatif, di mana lubang hitam dikeluarkan dari pusat induk galaksi. Peristiwa ini mungkin disebabkan oleh penggabungan dua galaksi untuk membentuk galaksi yang diamati, disertai dengan lubang hitam pusat di setiap galaksi yang bergabung membentuk satu lubang hitam yang sangat besar.
(Baca juga: Perusahaan Ini Dibayar NASA Rp14.000 untuk Kumpulkan Batuan dari Bulan)
Hingga saat ini, para astronom belum menemukan bukti pasti untuk rekoil lubang hitam dan tidak diketahui apakah lubang hitam supermasif bahkan cukup dekat satu sama lain untuk menghasilkan gelombang gravitasi. Sejauh ini, para astronom hanya memverifikasi penggabungan lubang hitam yang jauh lebih kecil.
(Amril Amarullah (Okezone))