"Skornya kita buatkan range rentang dari satu sampai lima, berarti di sini angka 3,47 baru antara sedang sampai baik. Kita belum sampai baik belum sampai 4," ujar Mulya Amri Research Director katadata.co.id saat pemaparan hasil survei, Jumat (20/11/2020).
"Ini yang jelas masih menjadi PR karena semakin meningkatnya internet, semakin menjadi sangat penting literasi digital ini," sambungnya.
Indeks literasi digital berkorelasi dengan usia lebih muda, jenis kelamin laki-laki, pendidikan tinggi, kemampuan kenali hoaks, penggunaan internet tidak intensif, & tidak tinggal di Jawa.
Literasi digital justru berbanding terbalik dengan kebiasaan positif mencerna berita online, dan kecenderungan tidak menyebarkan hoaks.
Survei juga menemukan mereka yang tinggal di perkotaan dan intensif penggunaan internetnya cenderung lebih terpapar pada kebiasaan positif maupun negatif.
Survei juga menemukan bagaimana pola masyarakat berbagi informasi. Keluarga dan tetangga berdasarkan penelitian ini menjadi sumber sekaligus target utama berbagi informasi. Sementara untuk medianya lewat media sosial Whatapps dan Facebook. Umumnya, informasi dari tokoh agama paling dipercaya, disusul keluarga, lalu aparatur seperti Ketua RT/RW.
(Ahmad Luthfi)