Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Perbedaan Fenomena Alam El Nino dan La Nina

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Minggu, 18 Oktober 2020 |12:05 WIB
Ini Perbedaan Fenomena Alam El Nino dan La Nina
(Foto: BMKG)
A
A
A

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), serta JMA (Jepang) memperkirakan La Nina bisa berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020. Diperkirakan mulai turun pada Januari–Februari dan berakhir sekira Maret–April 2021.

"Catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal," kata Kabag Humas BMKG Taufan Maulana saat dihubungi Okezone, Minggu 11 Oktober 2020.

Ia menerangkan, namun demikian dampak La Nina tidak akan seragam di seluruh wilayah Indonesia. Pada Oktober hingga November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina bisa terjadi hampir di seluruh wilayah Tanah Air, kecuali Sumatera.

Sementara pada Desember sampai Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.

(Ahmad Luthfi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement