Emmanuelle Charpentier, perempuan Prancis berusia 51 tahun yang memimpin Unit Max Planck untuk Iptek Patogen di Berlin, mengungkapkan meskipun menganggap dirinya sebagai ilmuwan pertama dan terpenting, itu mencerminkan fakta bahwa iptek menjadi lebih modern dan melibatkan lebih banyak pemimpin perempuan.
Baca juga: Peraih Nobel Fisika 2020 Ungkap Lubang Hitam Miliki Gravitasi Sangat Besar
CRISPR-Cas9 adalah metode gunting genetika di lokasi tertentu, memungkinkan para ilmuwan memanipulasi kekurangan yang menjadi penyebab utama banyak penyakit.
Gangguan genetik seperti penyakit anemia sel sabit (sickle cell) dan kebutaan dari keturunan bisa disembuhkan dengan menggunakan teknologi ini. Para ilmuwan menggunakannya untuk menciptakan tanaman baru dan berharap ternak yang punah juga dapat diciptakan kembali.
(Hantoro)