ROYAL Swedish Academy of Science memberikan penghargaan Nobel Kimia 2020 kepada dua wanita ilmuwan Emmanuelle Charpentier dan Jennifer Doudna atas pengembangan metode gunting genetika genom. Kedua ilmuwan tersebut juga akan mendapat hadiah 10 juta krona atau sekira USD1,12 juta.
Sebagaimana dikutip dari IFL Science, Kamis (8/10/2020), Charpentier dan Doudna mengembangkan teknik penyuntingan DNA CRISPR/Cas9. Cara ini dinilai ampuh untuk mengedit genom organisme hidup.
Baca juga: 3 Ilmuwan Penemu Virus Hepatitis C Dapat Anugerah Nobel Kedokteran
Teknik tersebut dikembangkan kurang dari satu dekade yang lalu. Banyak orang yang menilai hal ini penting untuk memerangi dan menyembuhkan banyak penyakit.
Dengan menggunakan gunting genetik CRISPR/Cas9 ini peneliti dapat mengubah DNA hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi. Teknologi tersebut diklaim memiliki dampak besar dalam kehidupan, salah satunya terapi kanker.
"Ada kekuatan luar biasa dalam alat genetik ini yang mempengaruhi kehidupan. Tidak hanya revolusi pengetahuan dasar, tetapi juga mengarah pada perawatan medis baru yang lebih inovatif," kata Ketua Komite Nobel Kimia, Claes Gustafsson, sebagaimana dikutip dari laman resmi Nobel.
Baca juga: Ditemukan 24 Planet yang Diklaim Lebih Layak Huni Dibanding Bumi
Penemuan gunting genetik ini bermula dari studi Charpentier tentang Streptococcus Pyogenes, salah satu bakteri berbahaya bagi manusia. Dia menemukan salah satu molekul yang sebelumnya tidak dikenal yakni tracrRNA. Penelitiannya menunjukkan tracrRNA adalah bagian dari sistem kekebalan kuno bakteri, CRISPR/Cas, yang melecuti virus dengan membelah DNA mereka.