JAKARTA - Drone dikembangkan untuk dapat mengudara pada ketinggian tertentu. Drone bisa dipakai untuk tujuan pengawasan, bahkan dapat membantu untuk misi pembersihan atau disinfeksi terkait pencegahan virus corona.
Dengan kemajuan teknologi, ilmuwan mampu mengembangkan drone yang dapat mengudara bersama-sama, tetapi mereka tidak saling bertabrakan.
Dikutip Sindonews, insinyur di Universitas Teknologi California (Caltech), Amerika Serikat (AS), telah merancang metode kontrol berbasis data baru untuk beberapa robot di ruang berantakan dan tidak terpetakan. Kontrol ini berfungsi menghindari tabrakan antara robot yang satu dengan yang lain.
Menyelaraskan gerakan multirobot merupakan masalah robotik mendasar dengan berbagai aplikasi, mulai dari pencarian, penyelamatan, hingga kontrol autonomus kendaraan. Berbagai perusahaan mobil dan pesawat juga sedang mengembangkan sistem autonomus pada kendaraan agar dapat menyesuaikan formasi di lingkungan yang tidak terpetakan.
Ada dua tantangan utama untuk menyelaraskan gerakan multirobot. Pertama adalah robot yang bergerak di lingkungan baru sehingga harus membuat keputusan sendiri tentang lintasan yang akan dilewati. Kedua adalah jumlah robot yang semakin banyak membuat interaksinya semakin kompleks dan lebih rentan terhadap benturan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Profesor Aerospace Bren, Soon-Jo Chung dan Yisong Yue, profesor ilmu komputasi dan matematika, mengembangkan algoritma gerak multirobot. Mereka melakukan penelitian bersama Benjamin Riviere (mahasiswa pascasarjana Caltech), Wolfgang Honig (sarjana postdoctoral) dan Guanya Shi (mahasiswa pascasarjana).
Baca juga: Proses Penciptaan Manusia Dijelaskan dalam Alquran