Keputusan Harley memangkas pekerja mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan AS di tengah pemulihan ekonomi yang lambat dan tidak merata. Meski ekonomi telah dibuka kembali, permintaan untuk barang-barang industri dan konsumen tetap tertekan.
Penjualan ritel pada kuartal pertama, perusahaan berbasis di Milwaukee ini turun 16 persen dibandingkan setahun lalu. Ini akibat lockdown pandemi yang memaksa sekitar setengah dealer menutup sementara toko mereka.
Kini, dengan pelonggaran memungkinkan dealer buka kembali. Tetapi penjualan ritel diperkirakan turun sekitar 40 persen pada kuartal saat ini.
Sebagai tanggapan atas situasi ini, Harley berusaha menghemat dana dan memangkas biaya dengan mengontrol pengeluaran, menghentikan perekrutan, pengurangan gaji serta menghilangkan kenaikan pangkat bagi karyawan.
(Widi Agustian)