Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Asteroid Pembunuh Dinosaurus Picu Tsunami Besar 65 Juta Tahun Lalu

Pernita Hestin Untari , Jurnalis-Selasa, 17 Maret 2020 |09:04 WIB
Asteroid Pembunuh Dinosaurus Picu Tsunami Besar 65 Juta Tahun Lalu
Ilustrasi (Foto: Live Science)
A
A
A

JAKARTA- Asteroid pembunuh dinosaurus yang bertabrakan dengan Bumi pada 65 juta tahun lalu juga menyebabkan tsunami besar. Bahkan tingginya mencapai satu mil dan menyebabkan tsunami tinggi di seluruh dunia.

Dilansir dari laman Live Science, Selasa (17/3/2020) asteroid yang disebut chicxulub tersebut memiliki ukuran 14 kilometer.

"Asteroid Chicxulub mengakibatkan tsunami global yang sangat besar, yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern," kata peneliti Molly Range, seperti dilansir dari laman Live Science, Selasa (17/3/2020).

Para peneliti mengetahui bahwa asteroid telah menghantam air dangkal di Teluk Meksiko. Tetapi untuk memodelkan dampak besarnya dengan benar, mereka membutuhkan model yang dapat menghitung deformasi skala besar kerak bumi yang membentuk kawah, serta gelombang kacau dari ledakan awal air jauh dari lokasi dampak, dan gelombang dari ejecta jatuh kembali ke air.

Peneliti menjalankan model yang merinci apa yang terjadi dalam 10 menit setelah dampak, ketika kawah itu hampir satu mil (1,5 kilometer) dan ledakannya begitu kuat, belum ada air di dalam kawah.

"Pada titik ini, air bergerak kembali ke kawah," kata Range.

Menurut model, air ini kemudian akan mengalir ke dalam kawah dan kemudian kembali keluar, membentuk gelombang runtuh. Dalam model kedua, tim mempelajari bagaimana tsunami menyebar melalui lautan di seluruh dunia.

"Kami menemukan bahwa tsunami ini bergerak di seluruh lautan, di setiap lembah lautan," kata Range.

Di Teluk Meksiko, air bergerak secepat 89 mph (143 km/jam), dia menemukan. Dalam 24 jam pertama, dampak dampak tsunami menyebar dari Teluk Meksiko dan ke Atlantik, serta melalui pelayaran Amerika Tengah.

Setelah gelombang awal setinggi hampir 1,5 mil, gelombang besar lainnya mengguncang lautan dunia. Di Pasifik Selatan dan Atlantik Utara, gelombang mencapai ketinggian maksimum 46 kaki (14m). Di Pasifik Utara, mereka mencapai 13 kaki (4m). Sementara itu, Teluk Meksiko menyaksikan gelombang setinggi 65 kaki (20 meter) di beberapa titik dan 328 kaki (100 m) di tempat lain.

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement