JAKARTA - Mobil hybrid yang memiliki banderol lebih murah dibanding mobil full listrik bisa menjadi pemantik bagi konsumen yang akan beralih ke mobil full listrik sebagai rencana penerapan pemerintah terhadap kampanye kendaraan full listrik.
Minimnya pertumbuhan kendaraan listrik karena masalah harga, bisa jadi berdampak negatif terhadap keinginan utama pemerintah, untuk mengurangi pemakaian bahan bakar tak terbarukan serta gerakan ramah lingkungan. Dua tujuan itu, menurut Donny, masih bisa dilakukan secara bertahap dimulai dengan kendaraan berteknologi hybrid.

"Dengan harga perolehan kendaraan di atas Rp500 juta, imbasnya tidak akan terasa masif. Volume kan bergantung kepada harga, kalau pembelinya sedikit maka tidak akan terasa signifikan," ungkap 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra