WUHAN - Wilayah Wuhan yang menjadi lokasi basis produksi beberapa produsen otomotif yang memasok mobil secara global, terganggu terhadap keputusan kota tersebut diisolasi, dan sebagian pabrik memilih mengurangi bahkan menutup pabriknya.
Di tengah banyak produsen mengurangi aktifitas produksinya, justru produsen Renault akan segera membuka aktifitas produksinya mulai bulan depan. Bahkan pabrikan Prancis seperti dikutip Reuters mengungkap 10 Februari 2020 akan mulai membuka produksi di pabriknya tersebut.

Belum diketahui pasti perhitungan rencana Renault yang akan membuka fasilitas pabriknya di Wuhan. Sedangkan beberapa produsen seperti General Motors, Nissan dan beberapa produsen lain justru mengurangi aktifitas dan menutup pabriknya di kota Wuhan yang menjadi sumber munculnya virus Korona.
Meluasnya dampak wabah virus korona ini tidak hanya berpengaruh kepada terhentinya produksi kendaraan bermotor, karena keterbatasan suplai komponen dan terhambatnya kegiatan transportasi karyawan. Bahkan, pabrik mobil Peugeot dan Citroen di China, telah mengevakuasi 38 orang tenaga kerja asing, pada pekan lalu menuju Prancis.
Inisiatif untuk mengirimkan sumbangan secara khusus melalui yayasan yang dibentuk otoritas setempat, dilakukan produsen seperti Daimler, BMW, Toyota, Honda, beserta afiliasinya. Kelompok usaha tersebut menyumbangkan 5 juta Yuan sampai 26 juta Yuan atau sekitar Rp9 miliar hingga Rp51 miliar untuk penanggulangan virus korona.

Sedangkan Ford Motor bersama Jiangling Motor, SAIC Motor, dan Beiqi Foton Motor sedang memproduksi ambulans khusus untuk mengangkut pasien terjangkit virus korona. Ford sendiri memodifikasi spesifikasi van ambulans berbasis model Ford Transit sebanyak 600 unit, untuk diberikan kepada rumah sakit di Wuhan.
(Mufrod)