Dijelaskan perusahaan otomotif tersebut, prinsip dasarnya sama saja. Namun mengemudi semi otonom lebih sulit karena pengereman, radius balik, dan titik buta benar-benar berbeda dari pada mobil penumpang biasa.
Namun itu tidak menjadi masalah karena teknologi Waymo mudah beradaptasi, dan truk penggerak sendiri ini menggunakan rangkaian sensor yang sama dengan minivan perusahaan yang sepenuhnya otonom.
Tes terakhir di Atlanta sendiri diklaim akan membantu Waymo untuk "mengembangkan teknologi mobil semi otonom agar bisa mengintegrasikannya ke dalam operasi pengirim barang ke jaringan pabrik, pusat distribusi seperti pelabuhan dan terminal.
[Baca Juga: Mengapa Google Butuh Waktu Lama Wujudkan Mobil Tanpa Sopir?]
(Abu Sahma Pane)