Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Tren Digital Marketing di 2018, Apa Saja?

Agregasi Tech In Asia , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2018 |12:10 WIB
8 Tren Digital Marketing di 2018, Apa Saja?
(Foto: Shutterstock)
A
A
A

Kolaborasi dengan influencer

Konsumen yang berusia muda rata-rata lebih memilih konten yang “tidak dibuat-buat” dan terasa alami. Konten bersponsor yang dikemas secara soft-selling dan seakan-akan direkomendasikan oleh influencer nyatanya terbukti cukup efektif.

Berbeda dengan iklan, influencer mampu mempromosikan produk secara autentik dan lebih personal. Mereka memberikan kesan bahwa sebuah produk itu bagus, dan bisa membangun kepercayaan dengan follower. Sehingga, follower bisa diyakinkan untuk memilih produk tersebut.

Maka tidak heran, jika kini merek-merek besar tidak hanya belanja iklan di media konvensional saja. Mereka mulai merambah ke media sosial dengan menggaet sejumlah influencer, karena pengaruhnya pun lebih besar.

Tawaran untuk mempromosikan merek yang diterima influencer pada tahun ini bisa jadi tidak hanya didominasi merek-merek kelas menengah atau brand baru saja, tapi juga akan berdatangan dari berbagai merek papan atas.

Duet big data dan artificial intelligence (AI)

2017 mengawali tren penggunaan AI dan big data pada sejumlah sektor. Walaupun kebanyakan masih digunakan dalam proses sederhana, namun hal ini membantu menggeser AI dari pasar yang cukup niche menjadi lebih mainstream.

Sejumlah perusahaan besar pada tahun 2018 diprediksi akan meningkatkan investasi di ranah AI. Selain itu, berbagai teknologi yang memanfaatkan data juga akan menjadi lebih matang lagi.

Kini konsumen menyumbangkan data yang berlimpah dari berbagai kanal. Kamu juga bisa mengumpulkan data lewat berbagai cara. Tugas AI adalah mengolah informasi dalam bentuk sangat besar dan kompleks dengan cepat.

Berkat automasi yang dimiliki AI, pemasar bisa lebih leluasa dalam meneliti perilaku konsumen, mencari cara untuk menciptakan konten yang efektif, bahkan membuat customer journey yang lebih personal.

Semakin maraknya adopsi kedua teknologi ini dalam berbagai ranah, bisa memperketat kompetisi dalam menarik konsumen. Apalagi, saat ini konsumen menginginkan konten yang benar-benar sesuai dan memberikan kesan lebih personal.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement