Duplikasi golden eye ini mengenkripsi file dan NTFS (New Technology File System) yang secara default sudah ada pada komputer Windows sehingga tidak bisa melakukan booting.
“Melihat serangan yang ada dan keterangan dari berbagai pihak yang menjadi korban, nampaknya update keamanan dari Microsoft praktis tidak berguna sama sekali untuk menghadapi ransomware ini,” terang Pratama, yang juga Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).
Sama seperti halnya WannaCry, pelaku serangan ransomware kali ini juga meminta tebusan lewat pembayaran bitcoin. Kenapa bitcoin, karena dianggap lebih aman dan tidak mudah dilacak kepemilikan akun bitcoin itu sendiri. Inilah alasan kenapa para pelaku kejahatan siber hampir selalu menggunakan bitcoin untuk bertransaksi dan memeras korbannya.
(Kemas Irawan Nurrachman)