JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mulai menguji coba penerapan registrasi SIM card atau kartu SIM berbasis verifikasi wajah mulai tahun depan. Penerapan secara sukarela akan dimulai pada 1 Januari 2026, yang kemudian akan menjadi aturan wajib bagi pelanggan baru mulai 1 Juli 2026.
Pada tahap awal, yang dimulai pada 1 Januari 2026, masyarakat masih boleh memilih registrasi dengan cara lama (NIK/KK via 4444) atau biometrik wajah. Namun, mulai 1 Juli 2026 registrasi SIM card untuk pelanggan baru wajib menggunakan biometrik atau verifikasi wajah, tak hanya NIK/KK.
Registrasi biometrik dilakukan dengan mengunggah atau merekam wajah yang kemudian dicocokkan dengan data kependudukan Dukcapil (NIK dan KK) sebagai sumber autentikasi.