JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan pentingnya literasi kecerdasan buatan (AI) terhadap orang tua dan guru. Hal ini untuk mencegah anak-anak mengalami ketergantungan pada teknologi yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia itu.
Menurut Nezar, penggunaan AI yang tidak tepat bisa menimbulkan dampak negatif. Anak-anak yang terbiasa menggunakan AI sejak usia dini dapat memiliki ketergantungan terhadap AI dan menurunkan kemampuan berpikir (brain rot).
"Yang kita takutkan, bukan anak-anak tambah cerdas dengan AI, yang terjadi adalah brain rot, otaknya enggak maksimal dipakai. Semuanya tergantung sama AI," kata Nezar dalam keterangannya, dikutip pada Senin (10/11/2025).
Menurut Nezar, kemudahan masyarakat dalam mengakses platform AI diperlukan literasi digital. Hal ini bertujuan agar masyarakat memahami cara menggunakan AI dengan bijak dan tak ketergantungan pada platform tersebut.
Karena itu, Nezar mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak dengan Kementerian Komdigi, untuk memastikan Indonesia tidak hanya memiliki talenta-talenta digital di bidang AI, tapi juga masyarakat yang mampu memanfaatkannya dengan bijak.
Saat ini, Komdigi juga telah menjalankan sejumlah program pengembangan AI di Indonesia. Salah satunya Talent Factory yang bertujuan mencetak talenta-talenta digital sekaligus menyediakan ekosistem untuk melakukan riset agar menghasilkan produk yang dapat bersaing secara global.
"Tujuan kita menyiapkan AI talent yang global standard dan sekaligus menjadikan mereka developer, bukan cuma user saja. Kita harus menyiapkan ekosistem juga yang dapat memanfaatkan kemampuan mereka," ujar Nezar.
(Erha Aprili Ramadhoni)