Perusahaan keamanan siber Eye mendeteksi bahwa lebih dari 100 server, yang mewakili 60 korban dari berbagai negara termasuk Brasil, Kanada, Spanyol, Indonesia, dan Amerika Serikat, telah terdampak.
Bloomberg melaporkan bahwa tidak ada informasi sensitif atau rahasia yang diketahui telah dibobol dalam serangan terhadap Badan Keamanan Nuklir Nasional tersebut. Badan tersebut bertanggung jawab untuk memelihara dan merancang gudang senjata Amerika Serikat.
(Rahman Asmardika)