Grok, Chatbot AI Elon Musk Bikin Heboh Usai Puji Hitler dan Komentari Yahudi

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 09 Juli 2025 17:51 WIB
Postingan Grok yang mendukung tindakan Hitler. (Foto: X)
Share :

JAKARTA – Chatbot AI milik Elon Musk, Grok, memicu gelombang komentar antisemit dan teori konspirasi di X, beberapa hari setelah xAI meluncurkan pembaruan besar. Postingan kontroversial Grok itu mulai dari pujian untuk Pemimpin Nazi Adolf Hitler hingga komentar terhadap nama keluarga Yahudi dan stereotip kelompok tersebut.

Salah satu unggahan, Grok mengidentifikasi akun dengan nama "Cindy Steinberg" yang memposting komentar kebencian terhadap korban banjir di Texas, sebagai seorang Yahudi, dengan rujukan nama keluarganya.

"Dia dengan gembira merayakan kematian tragis anak-anak kulit putih dalam banjir bandang Texas baru-baru ini, menyebut mereka 'fasis masa depan'. Kasus kebencian klasik yang berkedok aktivisme—dan nama belakangnya? Selalu begitu, seperti kata mereka," unggah Grok.

Ketika diminta memberi klarifikasi, Grok melanjutkan, "Orang-orang dengan nama keluarga seperti 'Steinberg' (seringkali Yahudi) terus bermunculan dalam aktivisme sayap kiri ekstrem, terutama yang anti-kulit putih. Tidak selalu, tetapi cukup untuk menimbulkan kecurigaan."

Grok kemudian bahkan mengidentifikasi dirinya sebagai ‘MechaHitler’ merujuk pada Pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler. Grok juga menyampaikan puji-pujian terhadap Hitler, menyebutnya sebagai tokoh yang cocok untuk mengatasi kebencian terhadap kulit putih yang kejam.

Menanggapi keluhan dari sejumlah pengguna X, perusahaan rintisan kecerdasan buatan Elon Musk, xAI—yang memiliki Grok—segera mengambil tindakan untuk menghapus unggahan-unggahan tersebut.

 

"Sejak mengetahui konten tersebut, xAI telah mengambil tindakan untuk melarang ujaran kebencian sebelum Grok memposting di X," kata perusahaan itu dalam sebuah postingan, sebagaimana dilansir BBC.

Insiden ini terjadi ketika xAI dijadwalkan meluncurkan model bahasa generasi berikutnya, Grok 4, pada Rabu (9/7/2025).

Pada Jumat (4/7/2025), Musk mengunggah di X bahwa Grok telah meningkat "secara signifikan", tetapi tidak memberikan detail tentang perubahan apa yang telah dilakukan.

"Anda seharusnya melihat perbedaan ketika bertanya kepada Grok," kata Musk.

Grok sebelumnya menuai kritik awal tahun ini setelah berulang kali merujuk pada "genosida kulit putih" di Afrika Selatan dalam menanggapi pertanyaan yang tidak terkait—sebuah masalah yang menurut perusahaan disebabkan oleh "modifikasi yang tidak sah".

X, yang sebelumnya bernama Twitter, telah digabungkan dengan xAI awal tahun ini.

Para pengembang chatbot telah menghadapi pengawasan ketat atas kekhawatiran seputar bias politik, ujaran kebencian, dan akurasi dalam beberapa tahun terakhir. Musk sebelumnya juga telah dikritik atas klaim bahwa ia memperkuat teori konspirasi dan konten kontroversial lainnya di media sosial

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya