JAKARTA - Sepanjang Januari-Mei 2025, penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 53.650 unit. Dari jumlah tersebut, brand China mendominasi.
Sejumlah brand China gencar memasarkan mobil listrik di Indonesia. Model yang ditawarkan beragam dengan harga kompetitif dan fitur beragam.
Ini membuat masyarakat memiliki banyak pilihan, dengan menawarkan sejumlah keunggulan, seperti bebas biaya perawatan.
"Mobil listrik China punya harga yang terjangkau. Banyak orang yang sudah mulai menggunakan. Maintenance mudah kalo mau diperbaiki spare part dan lain-lain mudah," kata Head of Research for Automotive Populix, Susan Adi Putra, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Namun, Adi juga mengungkapkan kekurangan dari mobil listrik China yang dikhawatirkan banyak orang. Berdasarkan survei, orang-orang ragu dengan kualitas mobil listrik asal China berdasarkan pengalaman di masa lalu.
"Negatifnya, terkait sama quality dan kemudahan untuk rusak," ucapnya.
Adi juga menyoroti sosialisasi yang masih kurang terhadap kendaraan mobil listrik di Indonesia. Itu karena ini bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.
"Sudah mulai berkembang, challenge terkait competitive in the market. Gimana kita bisa meyakinkan orang supaya mau menggunakan, itu yang dirasa masih kurang," ujarnya.
Soal klasifikasi, mobil listrik yang ada di Indonesia dijelaskan oleh Adi Putra terdapat beberapa kelas. Berdasarkan hasil survei, mobil listrik asal Eropa dikenal mahal, sementara buatan Jepang dan Korea Selatan dianggap memiliki harga terlalu tinggi, serta mobil listrik asal China terjangkau dan kuat.
"Kanan atas high price, good quality, buatan Eropa. Memang overprice cenderungnya. Korea dan Jepang sudah familiar, tapi dari segi harga dinilai terlalu tinggi. Chinese brand, terkenal affordable dan quality," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)