Darah universal menghilangkan hambatan ini. Tanpa risiko penolakan, tim medis dapat segera memberikan transfusi darah yang menyelamatkan nyawa. Dalam krisis kemanusiaan di mana penyimpanan dingin tidak memungkinkan dan donor darah langka, inovasi ini dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati.
Tim Jepang merekayasa darah buatan menggunakan campuran hemoglobin sintetis dan pengganti trombosit buatan laboratorium. Komponen-komponen ini dibungkus dalam liposom mikroskopis—gelembung kecil yang menyerupai membran sel alami. Desain ini memungkinkan darah buatan membawa oksigen, memulai pembekuan, dan bersirkulasi melalui aliran darah seperti darah asli.
Bentuk bubuk produk ini memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Produk ini tetap stabil selama berbulan-bulan tanpa pendinginan dan hanya perlu dicampur dengan air steril agar siap ditransfusikan.
Dalam uji coba awal, darah buatan digunakan untuk mengobati kelinci yang mengalami kehilangan darah kritis, dan lebih dari 60% bertahan hidup tanpa komplikasi. Hal ini sebanding dengan tingkat kelangsungan hidup menggunakan darah asli, sehingga data awal sangat menjanjikan.
Langkah selanjutnya mencakup pengujian hewan yang diperluas, diikuti oleh uji klinis pada manusia, yang diharapkan dapat dimulai oleh para peneliti dalam beberapa tahun mendatang. Persetujuan regulasi akan bergantung pada bukti lebih lanjut tentang keamanan dan kemanjuran, tetapi momentumnya kuat.