Melihat unggahan tersebut, warganet pun membanjiri kolom komentar dan menyalahkan pemilik bengkel moge yang beroperasi di tengah permukiman warga. Mereka merasa itu telah melanggar aturan.
"Emang boleh ya perumahan cluster buat tempat usaha gtu? Kan perumahan buat tempat tinggal," kata @ran***.
"Mungkin, untuk kenyamanan bertetangga lainnya.. untuk montir moge yang rumahnya sering kedatangan customer langganan, bisa juga memberikan alternati “biaya kedatangan” ke lokasi pemilik moge saja. Jd dapat tambahan pemasukan & tidak mengganggu kenyamanan bertetangga..
Karena biar bagaimanapun, ada waktunya kita saling membutuhkan bantuan tetangga," ujar @ann***.
"Bengkel motor/mobil kalau di ruko aja ijin nya harus ketat bgt,itu ijin suara bising ada loh di perijinan bengkel,gak asal aja,kalau emang merasa ke ganggu bgt langsung lapor RT,tembusin surat ke satpol PP,asal jgn ke Polisi aja ya,,,entar panjang urusan nye," tulis @ban***.
(Erha Aprili Ramadhoni)