Semakin Banyak Digunakan Orang, AI Semakin Meningkat 

Siti Gea Arzetty, Jurnalis
Jum'at 28 Februari 2025 11:34 WIB
Semakin Banyak Digunakan Orang, AI Semakin Meningkat  (Okezone/Siti Gea)
Share :

Meskipun 68% eksekutif di Indonesia khawatir LLM dan chatbot dapat memberikan suara yang sama kepada setiap brand, 75% setuju bahwa brand dapat mengatasi masalah ini dengan secara proaktif membangun pengalaman AI yang dipersonifikasikan. Brand juga dapat menyuntikkan elemen-elemen yang berbeda, seperti budaya, nilai, dan suara, ke dalam melalui otak digitalnya. 

Sebanyak 80% eksekutif percaya bahwa robot yang berkolaborasi dengan manusia dan terus belajar dari interaksi tersebut akan meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi antara manusia dan robot. 

3. Semakin Banyak Digunakan Orang, AI Makin Meningkat

Manusia dan AI mendefinisikan hubungan mutualisme, di mana semakin banyak orang menggunakan AI, semakin AI meningkat, dan semakin banyak orang yang ingin menggunakannya. Tidak seperti otomatisasi konvensional, yang hanya memberikan manfaat sekali pakai, era baru AI ini dapat meningkatkan dan memajukan keterampilannya dari waktu ke waktu, sehingga meningkatkan nilainya bagi individu yang menggunakannya dan organisasi secara keseluruhan. 

Prioritas utama (80%) bagi para pemimpin global adalah memastikan hubungan yang positif antara manusia dan AI—sehingga tidak tergelincir oleh ketakutan akan otomatisasi—dimulai dengan mengomunikasikan strategi dan melibatkan karyawan ke dalam prosesnya.

Selain itu, organisasi memiliki kesempatan untuk membekali setiap karyawan dengan sahabat digital yang berbakat, yang akan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan keterampilan baru dan mengembangkan penggunaan alat AI generatif. Pada gilirannya, organisasi juga akan mendapatkan manfaatnya, karena individu yang akrab dengan AI generatif ditemukan lima kali lebih mungkin untuk memiliki persepsi positif terhadap teknologi tersebut. 

“Untuk memanfaatkan potensi AI secara bertanggung jawab, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memprioritaskan kepercayaan, transparansi, kontrol pengawasan yang ketat, dan pelatihan yang strategis," katanya.

Hal ini termasuk menetapkan tata kelola yang jelas, memantau akses data, dan memastikan proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Berinvestasi dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta membina budaya kolaborasi antara manusia dan AI, sangatlah penting untuk memastikan bahwa implementasi AI selaras dengan tujuan bisnis dan juga dapat memberdayakan karyawan. 

"Dengan demikian, bisnis di Indonesia dapat menavigasi kompleksitas adopsi AI dan menciptakan perpaduan yang harmonis antara kemampuan manusia dan mesin untuk meraih potensi AI yang lebih besar serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tutur Jayant.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya