Pengukuran adalah cara mendefinisikan dan menilai risiko dalam AI, dan ini sangat penting untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu perkembangan terbesar tahun ini dapat dirangkum dalam dua kata: pengujian dan penyesuaian.
Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mengatasi atau menguranginya. Ini berarti, misalnya, mendeteksi dan menangani konten yang tidak berdasar, yang dikenal sebagai "halusinasi," yaitu respons yang tidak akurat dari AI.
Terkait risiko ini, Microsoft terus membangun aplikasi AI yang aman melalui pengujian yang ketat dan komprehensif. Selain menilai ancaman internal seperti halusinasi, pengujian akan menjadi lebih baik dalam mengenali serangan eksternal yang semakin canggih.
“Bahkan ketika model menjadi lebih aman untuk digunakan, kita perlu meningkatkan pengujian dan pengukuran terhadap ancaman terburuk sekalipun — pengujian yang merepresentasikan lawan pengguna yang canggih serta apa yang mereka mampu lakukan,” kata kata Sarah Bird, Chief Product Officer Responsible AI Microsoft.
“Kami memiliki fondasinya, dan kami akan terus mengembangkannya.”
Orang-orang juga akan mendapatkan kendali yang lebih besar terhadap bagaimana aplikasi AI beroperasi dalam organisasi mereka. Mereka akan dapat menyesuaikan aplikasi yang menyaring konten dan menetapkan batasan yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Perusahaan game, misalnya, dapat menentukan jenis konten kekerasan apa yang dapat dilihat oleh karyawan yang mengembangkan sebuah game.
AI sudah menghadirkan dampak luar biasa di seluruh dunia, mendorong kemajuan dalam segala hal mulai dari supercomputing hingga prakiraan cuaca. AI juga mendorong terobosan bersejarah dalam penelitian ilmiah dan berpotensi membuka kemampuan baru dalam ilmu alam, material berkelanjutan, penemuan obat, dan kesehatan manusia.
Contohnya, pada 2024, Microsoft Research membuat terobosan yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi beberapa masalah sains biomolekuler tersulit di dunia, termasuk penemuan obat baru yang menyelamatkan jiwa, dengan kecepatan dan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menggunakan sistem simulasi protein yang didukung AI, para peneliti menemukan cara baru untuk mensimulasikan dinamika biomolekuler. Metode ini, yang disebut AI2BMD, dapat membantu ilmuwan memecahkan masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan dan mendorong penelitian biomedis dalam desain protein, rekayasa enzim, dan penemuan obat.