Bagi para pelanggan yang berpotensi terkena dampak, ini bukanlah awal yang baik untuk memasuki tahun 2025, seperti yang dikatakan situs tersebut.
"Informasi pribadi seperti nama, alamat, dan preferensi dapat digunakan untuk tujuan jahat, termasuk pencurian identitas, penipuan keuangan, dan phishing yang ditargetkan. Selain itu, paparan data kendaraan dapat menimbulkan risiko tambahan terhadap keamanan pribadi pengguna."
Selain itu, paparan data kendaraan dapat menimbulkan risiko tambahan terhadap keamanan pribadi pengguna. Tidak hanya itu, kasus sebesar ini juga dapat merusak reputasi merek serta menimbulkan denda peraturan jika ditemukan pelanggaran perlindungan data.
Hingga saat ini, pihak Harley-Davidson belum memberikan penjelasan resmi terkait kebocoran data tersebut. Selain itu, belum diketahui data pelanggan mana saja yang berhasil dibobol peretas, karena tidak disebutkan negaranya.
(Erha Aprili Ramadhoni)