Menurut universitas tersebut, studi Tomsk merupakan pertama kalinya para ilmuwan mampu mengukur tingkat penyerapan radiasi pada hewan pengerat yang dikurung. Tim radiofisika TSU yang dipimpin oleh Profesor Sergey Shipilov merancang antena 5G untuk percobaan tersebut, dan tim yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Ramdas Mazmanazarov mengembangkan metode untuk mengukur tingkat penyerapan. Karya mereka dipublikasikan awal tahun ini di jurnal Applied Sciences.
Studi tersebut merupakan bagian dari Proyek Medan Elektromagnetik Internasional, yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperoleh jawaban yang objektif dan berbasis sains atas pertanyaan yang menjadi perhatian publik tentang kemungkinan risiko kesehatan dari medan elektromagnetik 5G.
Menurut Krivova, tahap penelitian berikutnya ditujukan untuk mempelajari tikus betina dan menyelidiki bagaimana radiasi 5G dapat memengaruhi keturunannya, jika pendanaan dapat diperoleh.
(Rahman Asmardika)