JAKARTA - Saat ini produsen sepeda motor umumnya sudah menggunakan teknologi injeksi. Meski begitu, motor dengan sistem karburator ternyata masih tak kehilangan peminat. Kenapa motor karburator banyak dicari?
Injeksi dan karburator memiliki fungsi yang sama dalam melakukan pembakaran di ruang mesin. Kedua sistem ini mencampurkan udara bersih dengan bensin sehingga terjadi pembakaran optimal.
Perbedaan mencolok antara sistem injeksi dengan karburator adalah teknologinya. Injeksi lebih modern karena memiliki sistem elektronik. Penyemprotan bensin ke ruang bakar dibantu dengan sistem elektronik.
Karena itu, percampuran bensin dan udara di ruang mesin menjadi lebih maksimal. Bisa dibilang, teknologi injeksi memiliki pembakaran mesin yang lebih baik.
Berbeda dengan injeksi, pembakaran pada karburator masih dilakukan manual, dengan pergerakan buka dan tutup skep. Karena itu, percampuran bensin dan udara bergantung pada main jet, pilot jet, hingga lubang karburator.
Perbedaan lainnya yang cukup terasa adalah saat menghidupkan mesin motor pada pagi hari. Pada motor dengan karburator, mesin kadang jadi sulit dihidupkan. Itu karena kondisi udara dingin sehingga menyebabkan karburator mencampurkan bensin. Ini bisa diatasi dengan adanya tuas choke. Dengan menarik tuas ini, bahan bakar bisa dialirkan lebih banyak sehingga pengabutan antara gas dan udara bisa mudah dicapai.
Sementara pada sistem injeksi, bisa dibilang tidak pernah atau jarang kondisi ini terjadi. Karena pada sistem injeksi, perubahan suhu bisa langsung disesuaikan sehingga menghidupkan mesin motor tak ada kendala.
Dengan sistem yang lebih modern ini, motor injeksi lebih ramah lingkungan dibandingkan karburator. Itu karena pembakarannya yang lebih sempurna. Selain itu, ini juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar.