Selain itu cincin ini memiliki batasan pembayaran nirsentuh, yang jika pengguna melakukan terlalu banyak transaksi, mesin pembayaran akan meminta PIN dan chip.
Meski menjanjikan, ada beberapa kendala yang mungkin menghambat penggunaan cincin pintar untuk pembayaran secara luas. Pertama, banyak orang mearsa mengunduh aplikasi lain dan menautkan rekening bank merupakan hal yang membuang waktu.
Kendala kedua terkait dengan bank-bank besar yang harus mengeluarkan versi cincin pintar mereka sendiri untuk menghindari perantara, jika perangkat ini menjadi cara pembayaran yang umum. Sementara hal lainnya adalah perangkat wearable kecil masih belum menjadi tren yang populer.
Jika kendala-kendala ini dapat diatasi, mungkin cincin pembayaran akan menjadi sesuatu yang digunakan lebuh luas lagi, bahkan di Indonesia.
(Rahman Asmardika)