AI dan asisten virtual telah digunakan untuk membantu jamaah mengakses informasi dan membantu menemukan orang hilang. Visi komputer dan algoritma pemrosesan bahasa alami juga dapat membantu komunikasi untuk melayani jamaah yang mungkin tidak bisa berbicara bahasa lokal.
Dampak positif dari AI terkait berbagai tugas manajemen data dan perencanaan logistik tidak dapat diragukan. Penggunaan teknologi ini telah secara signifikan mempermudah dan menyederhanakan pelaksanaan ibadah haji.
Meski penggunaan AI untuk pelayanan ibadah haji semakin luas, dan kemungkinan akan diperluas lagi, teknologi ini diyakini belum dapat menggantikan manusia dalam berhubungan dengan jamaah, terutama yang berhubungan dengan bidang medis. AI dinilai belum memiliki kreativitas pemecahan masalah, moral untuk mengambil keputusan sesuai situasi, dan sensitivitas, terutama terkait budaya jamaah, seperti yang dimiliki pekerja haji.
(Rahman Asmardika)