Kembangkan Chip Sendiri, Huawei Tak Lagi Butuh Prosesor dari Qualcomm

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 13 Mei 2024 08:30 WIB
Huawei. (Foto: Reuters)
Share :

SAN DIEGO - Qualcomm, perusahaan semikonduktor terkemuka Amerika Serikat (AS), mengonfirmasi bahwa raksasa teknologi China Huawei tidak lagi memerlukan prosesornya. Pengumuman ini muncul di tengah ketegangan terkait pembatasan perdagangan dan teknologi antara AS dan China.  

Dilansir Gizchina, konfirmasi dari CFO Qualcomm bahwa Huawei tidak akan membeli chip 4G dari perusahaan tersebut di masa depan menggarisbawahi perubahan signifikan dalam lanskap teknologi global. 

Baru-baru ini Departemen Perdagangan AS mencabut lisensi Qualcomm untuk memasok “4G dan produk sirkuit terintegrasi tertentu lainnya” termasuk “produk WiFi” kepada Huawei dan afiliasi serta anak perusahaannya. Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS juga telah melarang perusahaan-perusahaan Amerika untuk menjual 5G ke Huawei.  

Intel juga terkena dampak larangan terbaru ekspor chip ke Huawei. Meskipun Intel mengklarifikasi bahwa pencabutan tersebut berlaku untuk “lisensi tertentu untuk ekspor barang-barang yang berhubungan dengan konsumen” kepada pelanggannya di China. 

Keputusan Huawei untuk beralih dari prosesor Qualcomm merupakan langkah strategis menuju kemandirian. Perusahaan telah aktif mengembangkan chipsetnya sendiri, khususnya seri Kirin, yang telah digunakan di ponsel pintarnya. Pergeseran ini dipandang sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dan pembatasan yang diberlakukan oleh AS terhadap akses Huawei terhadap teknologi dan komponen canggih. 

 

Peralihan Huawei ini juga terlihat pada ponsel andalan terbarunya, seri Huawei Pura 70, yang menurut laporan menggunakan lebih banyak komponen buatan China daripada gabungan suku cadang dari seluruh dunia. Langkah ini sejalan dengan strategi Huawei untuk mengurangi ketergantungannya pada pemasok asing dan meningkatkan swasembada setelah sanksi AS dan pembatasan perdagangan.  

Model Pura 70 Ultra dan Pura 70 Pro dari seri ini hadir dengan serangkaian komponen dari China. Ini termasuk chip memori dan prosesor canggih Kirin 9010. 

Huawei juga sedang mengembangkan prosesor versi Kirin PC. Chip ini dilaporkan lebih bertenaga daripada chip seluler yang serupa dengan versi “Pro” dan “Max” Apple. Chip baru ini harus hadir dengan kinerja multi-core yang mendekati M3, menjadikannya pesaing yang layak di pasar. 

Langkah Huawei ini menjadikan larangan perdagangan terhadap Qualcomm dan Intel memiliki dampak yang terbatas pada produk-produknya, terutama perangkat ponsel pintar atau smartphone. 

 

Huawei telah berada di bawah pengawasan AS sejak 2019 ketika pertama kali dimasukkan dalam daftar larangan perdagangan. Hal ini mencegah perusahaan-perusahaan Amerika menjual teknologi mereka, termasuk chip 5G, kepada raksasa teknologi China tersebut. 

Selanjutnya pada 2020, AS mewajibkan bahwa perusahaan asing yang menggunakan peralatan pembuat chip Amerika harus mendapatkan lisensi sebelum menjual semikonduktor ke Huawei. Lisensi ini kini telah dicabut untuk Qualcomm dan Intel. 

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya