Pengertian Hilal dan Cara Melihat Posisinya Sebagai Penanda Awal Ramadan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 10 Maret 2024 15:49 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Menjelang hadirnya bulan Ramadan, Kementerian Agama RI akan menentukan titik awal dimulainya Bulan Suci umat Islam itu, salah satunya dengan metode hilal atau rukyat. Hilal dilakukan dengan melihat visibilitas dari hilal atau bulan sabit yang dilihat pertama kali tepat setelah fase bulan baru. 

Bulan sabit yang bisa dikatakan sebagai hilal adalah bulan sabut yang bisa dilihat setelah matahari terbenam. Hilal berbentuk seperti huruf U dengan posisi menghadap titik matahari, yang sesuai dengan istilahnya dalam bahasa Arab, yang berarti bulan sabit.  

Menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi dan Matahari terbenam. Hilal biasanya diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam guna menentukan sudahkah terjadi pergantian bulan atau belum. 

Jika hilal terlihat, maka pada waktu maghrib waktu setempat telah memasuki tanggal satu bulan berikutnya. Sebaliknya, jika hilal belum terlihat, maka belum terjadi pergantuan bulan dalam penanggalan Hijriah. 

Melihat hilal bukanlah tugas yang mudah karena bentuk hilal yang tipis, serta kesempatan atau rentang waktu yang sangat sempit membuatnya hanya bisa dilihat oleh orang yang ahli. Untuk mempermudah pencarian hilal, para ahli biasanya menggunakan alat bantu seperti teleskop standar atau kamera CCD yang sangat sensitif.  

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya