ISRAEL kalah telak dalam hal perang opini di media sosial. Sebuah analisis wacana online di media sosial, yang dilakukan perusahaan Humanz, mengungkapkan hanya 7,39 miliar unggahan dengan tagar pro-Israel beredar di Instagram dan TikTok bulan lalu.
Jumlah tersebut masih kalah jauh dengan tagar pro Palestina. Menurut Humanz, dalam kurun waktu yang sama, beredar 109,61 miliar unggahan dengan tagar pro-Palestina dipublikasikan di kedua platform tersebut. Artinya, hampir 15 kali lipat lebih banyak dibandingkan Israel.
"Sulit tidak melihat bahwa ada uang di balik ini," kata pendiri dan CEO perusahaan, Liav Refael-Chen dikutip dari situs Calcalistech, Senin (20/11/2023). Guna mengidentifikasi segmentasi wacana di TikTok dan Instagram, platform di mana Humanz memfokuskan upayanya , perusahaan ini memetakan tagar yang paling umum digunakan dalam konteks konflik yang sedang berlangsung.
Mereka mengidentifikasi tagar pro-Israel yang berbeda seperti #prayforisrael, #hamaisisis, dan #bringthemback, dan di sisi lain, tagar pro-Palestina seperti #freepalestine, #israelicrimes, dan #gazaunderattack.
Sebagai bagian dari analisis, sekitar 117 miliar unggahan di TikTok dan Instagram dari bulan lalu diidentifikasi menggunakan salah satu dari tagar ini. Namun, distribusi unggahan yang jelas-jelas condong ke arah Israel; hanya 6,3% yang menggunakan tagar pro-Israel, dan 93,7% menggunakan tagar pro-Palestina.
"Ketika kami memposting kampanye pro-Israel di platform kami, para influencer di luar Israel tidak terlibat dengan kampanye tersebut," kata Refael-Chen.