JAKARTA - Google menjadi mesin pencarian paling populer di dunia. Namun siapa sangka jika raksasa teknologi itu harus membayar cukup tinggi sebesar Rp413 triliun untuk pencapain tersebut.
Disampaikan oleh Wakil presiden Google, Prabhakar Raghavan, pihaknya harus menggelontorkan sebanyak $26 miliar atau setara Rp413 triliun untuk mempertahankan dominasi Google di antara kompetitor lainnya.
Perusahaan melakukannya untuk tujuan mempertahankan Google Search sebagai mesin pencari default di berbagai perangkat, terutama di perangkat Apple seperti iPhone, iPad, dan Mac, melansir dari Engadget, Senin (30/11/2023).
Raghavan dalam kesaksiannya pada kasus DOJ yang sedang berlangsung, mengatakan bahwa status default adalah bagian paling mahal dari biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh lalu lintas.
Dia tidak menyebutkan berapa banyak dari $26,3 miliar yang masuk ke Apple. Namun diperkirakan perusahaan telah membayar Apple hingga $19 miliar (Rp300 triliun) tahun ini untuk hak istimewa default.
Persentase Apple yang sangat besar terhadap total biaya itulah yang menyebabkan kesepakatan tersebut menjadi fokus di minggu-minggu pertama uji coba.
Selain itu, Google membayar Mozilla untuk penempatan default di Firefox, mereka juga membayar Samsung untuk hal yang sama pada perangkatnya dan memiliki kesepakatan dengan banyak pembuat perangkat, operator nirkabel, dan platform lain untuk menjadi default juga.
(Saliki Dwi Saputra )