Di lokasi ini sebelumnya terdapat desa-desa Pribumi pra-Columbus yang luas, dan dikabarkan juga telah ditemukan pecahan-pecahan keramik berusia ribuan tahun.
Meskipun belum diteliti, petroglif Ponto das Lajes telah diakui sebagai situs arkeologi. Sementara itu, peneliti memperkirakan usianya berdasarkan pahatan batu yang serupa di bagian lain Amazonia tengah.
Seperti yang dikatakan oleh arkeolog Filippo Stampanoni Bassi, "Lokasi-lokasi ini, yang saat ini merupakan situs arkeologi dengan tanah hitam, pecahan keramik dalam jumlah besar, dan pahatan batu, menceritakan sejarah Pribumi kuno di wilayah tersebut dan harus diperlakukan dengan hormat oleh kita semua yang tinggal di Manaus saat ini." Hal ini dikatakannya dengan mengacu pada Amazon. (Taja Aurora Bianca)
(Saliki Dwi Saputra )