Lebih lanjut para peneliti hanya menyarankan adanya sistem pembagian kursi di kantor untuk merotasi pekerja secara bergantian antara bekerja di kantor dan bekerja dari jarak jauh.
Lain halnya dengan penelitian di atas, penelitian lain seolah menepis hubungan pengurangan emisi dengan bekerja dari jarak jauh. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup pekerja yang kemungkinan juga berubah setelah diberlakukannya sistem bekerja dari jarak jauh.
“Semua orang tahu bahwa tanpa bepergian Anda akan menghemat energi transportasi, namun selalu ada pengaruh terhadap gaya hidup dan banyak faktor lainnya,” kata Fengqi You, profesor teknik sistem energi di Cornell dan penulis studi, dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, faktor pengaruh gaya hidup ini dijelaskan melalui kemungkinan perjalanan lain yang dilakukan pekerja jarak jauh yang tidak terkait dengan perjalanan dari dan ke kantor. Fleksibilitas tempat kerja dari para pekerja jarak jauh memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan lain di luar pekerjaan seperti rekreasi dan sebagainya.
Sementara itu, tidak dapat dipungkiri bahwa tren bekerja dari jarak jauh ataupun bekerja hybrid yang mulai diterapkan oleh beberapa perusahaan telah memberikan berbagai dampak positif, terutama bagi para pekerja. Fleksibilitas tempat kerja yang ditawarkan dari sistem pekerjaan jarak jauh pada akhirnya memudahkan produktivitas pekerja dimanapun mereka berada. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )