Secara sederhana, jaringan milik Elon Musk itu beroperasi seperti layanan internet di Indonesia. Namun yang membedakannya, Starlink membagikan jaringan broadband dengan memanfaatkan satelit luar angkasa, dan bukan lewat kabel fiber optic yang biasa dipakai oleh kebanyakan operator Indonesia.
Setelah memancarkan jaringan broadband ke bumi lewat satelit, kemudian jaringan akan ditangkap oleh Starlink Base di area rumah pengguna. Perangkat WiFi Router berfungsi untuk menyalurkan kembali jaringan tersebut ke gadget pengguna.
Dengan waktu transfer data atau latensi 20 ms, kecepatan akses internet Starlink berkisar antara 100 Mbps hingga 200 Mbps. Dikabarkan bahwa tempat-tempat terpencil berada dalam jangkauan area cakupan Starlink. Pengguna yang ingin menikmati koneksi internet ini harus membayar deposit pemesanan layanan sebesar 99 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 juta (dengan kurs saat ini Rp 14.400). (Salsabila Nur Azizah)
(Saliki Dwi Saputra )