JAKARTA – Karoseri Laksana berhasil menarik perhatian perusahaan otobus (PO) dari luar negeri berkat hasil karyanya.
Ini juga menjadikan mereka satu-satunya yang mengekspor bus utuh ke beberapa negara di Asia.
Seperti diketahui, karoseri Laksana memberi kejutan dengan adanya pemesanan lebih dari 1.000 unit bus ke Bangladesh. Kualitas bus yang dihasilkan oleh perusahaan karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah itu yang membuat negara-negara lain kepincut.
Ternyata, karoseri Laksana bukan baru-baru ini saja mendapat pesanan bus dari negara lain. Technical Director Laksana Stefan Arman, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapat pesanan sejak 2008 dan mulai mengekspor bus pada 2009.
“Ya kita sih sebenernya sudah merintis cukup lama. Di 2008 itu kita sempat ada inquiry dari kepulauan Fiji. Nah, kemudian kita tindak lanjuti dan dari situ memang pertamanya sedikit (pemesanannya). Beberapa unit saja, tapi berjalannya waktu kita ekspor ke fiji sampai di angka 200 unit,” kata Stefan kepaa MNC Portal Indonesia di Tangerang.
Namun, karoseri Laksana sempat terkendala oleh aturan emisi yang ketat di negara-negara tujuan ekspor.
Ini membuat pemesanan sempat terhenti, hingga akhirnya Indonesia juga memberlakukan hal yang sama.
“Di Fuji memang ada perubahan standar emisi, di sana harus menggunakan mesin yang emisi gas buangnya sudah Euro4. Sedangkan di Indonesia belum tersedia, maka dari itu kita kemudian coba cari negara lain yang untuk kita bisa ekspor. Setelah itu kita ketemu negara Bangladesh. Di Bangladesh itu kita ekspor mulai di 2019, 2021, dan 2022,” ujarnya.
Meski mendapat pesanan sampai ribuan unit bus, Stefan mengatakan saat ini karoseri Laksana baru bisa mengekspor sebagian permintaan.
Permintaan yang tinggi di Indonesia, serta pandemi Covid-19 menjadi penyebab tersendatnya proses ekspor.
“(Total) yang diekspor sekarang sekitar 220 unit. Saat ini ya, memang kemarin dengan adanya pandemi itu kan memang memengaruhi industri bus, nggak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” tutur Stefan.
“Jadi kami vakum pada 2021 dan 2022. Nah baru di 2023 ini memang kita lagi menggodok lagi. Saat ini pun kita juga ada beberapa bus yang sedang kita produksi untuk kita mungkin akan ekspor dalam waktu dekat,” tambahnya.