Dalam laporan yang sama, Profesor Anna Hogg, dari University of Leeds, mengatakan kondisi parah yang terjadi di Antartika disebabkan oleh kondisi ekstrem yang terjadi berbagai wilayah dunia.
Hujan deras dan banjir, gelombang panas dan kebakaran hutan, seperti yang terlihat di Eropa sangat berpengaruh pada Antartika meski jaraknya sangat jauh.
“Perjanjian dan kebijakan internasional perlu segera diterapkan untuk melindungi wilayah yang indah namun rapuh ini," harap Profesor Anna Hog.
Dia juga mengatakan perlunya pengawasan yang ketat wilayah Antartika. Caranya dengan menggunakan satelit Copernicus Sentinel yang dimiliki The European Space Agency dan Eurpopean Comission. Satelit itu dapat digunakan untuk mengukur kecepatan es, ketebalan es laut, dan hilangnya es wi wilayah paling selatan Bumi itu.
(Muhammad Pratama Supriyadillah)