Peneliti Uji Coba Tanam Chip AI di Otak Orang Lumpuh, Hasilnya Menggembirakan

Tangguh Yudha, Jurnalis
Kamis 03 Agustus 2023 09:10 WIB
Pemasangan Chip di Otak. (Foto: Endgadget)
Share :

KECERDASAN buatan (AI) telah digunakan di banyak sektor, tidak terkecuali di sektor kesehatan. Baru-baru ini hadir implan otak berbasis AI yang memungkinkan pasien lumpuh mendapatkan kembali kemampuan geraknya.

Keith Thomas pria asal New York yang mengalami kecelakaan hingga tulang C4 dan C5-nya rusak sampai membuatnya lumpuh dapat menggerakkan kembali anggota badannya berkat teknologi AI yang tengah naik daun belakang ini.

Thomas dapat menggerakkan lengannya sesuka hati dan merasakan saudara perempuannya memegang tangannya, berkat teknologi implan otak AI yang dikembangkan oleh Institut Bioelektronik Feinstein Health Northwell.

Untuk diketahui, implan otak AI dilakukan dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan. Pertama dilakukan pemetaan otak dengan MRI untuk menunjukkan bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan lengan dan indra peraba di tangan.

Setelah pemetaan berhasil dilakukan dengan akurat, ahli bedah melakukan prosedur 15 jam untuk menanamkan microchip ke dalam otak. Dikatakan bahwa pada fase ini, Thomas terbangun dan ia memberi tahu bahwa ia mulai mendapat sensasi gerakan.

Sementara microchip berada di dalam tubuhnya, tim juga memasang port eksternal di atas kepalanya. Port tersebut terhubung ke komputer dengan algoritme AI untuk menginterpretasikan pemikirannya dan mengubahnya menjadi tindakan.

Para peneliti menyebut pendekatan ini sebagai terapi yang digerakkan oleh pikiran, karena semuanya dimulai dengan niat pasien. Jika dia berpikir ingin menggerakkan tangannya, misalnya, implan otaknya akan mengirimkan sinyal ke komputer.

Di sini kemudian akan mengirimkan sinyal ke patch elektroda di tulang belakang dan otot tangan pasien untuk merangsang gerakan. Mereka juga menempelkan sensor ke ujung jari dan telapak tangan Thomas, untuk merangsang sensasi.

Berkat sistem ini, Thomas bisa kembali sembuh. Sementara dia harus terhubung ke komputer untuk pencapaian tersebut, para peneliti mengatakan Thomas telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan bahkan saat sistem mati.

Tim peneliti mengatakan bahwa kekuatan lengannya tampaknya lebih dari dua kali lipat sejak penelitian dimulai, dan lengan bawah serta pergelangan tangannya sekarang dapat merasakan sensasi baru.

Jika semuanya berjalan dengan baik, terapi yang didorong oleh pemikiran tim diprediksi dapat membantunya mendapatkan kembali lebih banyak rasa sentuhan dan mobilitasnya hingga akhirnya bisa sembuh total.

“Ini adalah pertama kalinya otak, tubuh, dan sumsum tulang belakang dihubungkan bersama secara elektronik pada manusia yang lumpuh untuk memulihkan gerakan dan sensasi yang bertahan lama," kata tim peneliti dikutip dari Engadget.

"Jenis terapi yang digerakkan oleh pikiran ini adalah game changer. Tujuan kami adalah menggunakan teknologi ini suatu hari nanti untuk memberi orang yang hidup dengan kelumpuhan kemampuan untuk hidup lebih mandiri," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya