JAKARTA - Terdapat 13 juta lebih serangan hacker yang masuk ke Indonesia. Hal itu mengakibatkan Indonesia duduk di peringkat ke-66 dalam daftar negara yang sering mengalami serangan siber.
Laporan dari Kaspersky Security Network (KSN), Rabu (2/8/2023), Cacing (worms) dan virus file bertanggung jawab atas sebagian besar insiden tersebut. Serangan sering kali dilakukan lewat penyebaran malware melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, dan metode offline lainnya.
Secara umum, sebanyak 28,3% pengguna di Indonesia menjadi sasaran ancaman lokal pada periode April hingga Juni 2023. Meski demikian, angka ini menurun 3,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana sebanyak 13.533.656 serangan berhasil terdeteksi.
Kaspersky menyebut dari seluruh serangan yang masuk, sebanyak 7.729.320 deteksi ancaman online berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini. Ini adalah penurunan 30% dibandingkan dengan 11.083.474 deteksi pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, ini juga sedikit meningkat (1%) dibandingkan periode Januari hingga Maret (Q1) tahun ini dengan 7.651.841 deteksi ancaman online. Secara keseluruhan, 21,7% pengguna telah menjadi sasaran ancaman online selama periode Q2 2023. Data ini sesuai dengan prediksi Kaspersky sebelumnya.