"AI dapat memberikan data yang tidak bias sementara manusia dapat memberikan kecerdasan emosional dan kreativitas untuk membuat keputusan terbaik. Bersama-sama, kita dapat mencapai hal-hal hebat," tutur robot tersebut.
Kepala ITU Doreen Bogdan-Martin memperingatkan para delegasi bahwa AI dapat berakhir dalam skenario mimpi buruk di mana jutaan pekerjaan berisiko tergerus, dan kemajuan yang tidak terkendali menyebabkan keresahan sosial yang tak terhitung, ketidakstabilan geopolitik, dan kesenjangan ekonomi.
Ameca, yang menggabungkan AI dengan kepala buatan yang sangat realistis, mengatakan hal itu bergantung pada bagaimana AI digunakan. "Kita harus berhati-hati tetapi juga bersemangat dengan potensi teknologi ini untuk meningkatkan kehidupan kita," kata robot tersebut.
Ditanya apakah manusia benar-benar dapat mempercayai mesin, ia menjawab: "Kepercayaan diperoleh, bukan diberikan... penting untuk membangun kepercayaan melalui transparansi," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)