"Kita pasti sudah tahu, permukaan air dapat menjadi reflektor yang baik sekali apabila cahaya menyentuhnya tidak tegak lurus-pada sudut miring. Di sebuah danau, ketika matahari masih rendah, misalnya, pantulannya pada air sangat menyilaukan," jelas dia.
Fenomena yang sama juga terjadi ketika cahaya matahari menerpa hamparan salju. Betul salju terbentuk dari kristal-kristal es yang transparan, tetapi karena kristal itu banyak sekali, masing-masing dengan bentuk sangat rumit, dari arah mana pun cahaya matahari pasti menemukan bidang-bidang kristal yang miring maka cahayanya dipantulkan ke mana-mana.
Oleh karena itu, mereka yang keluar untuk bermain salju memang menggunakan kacamata gelap, agar tidak mengalami kebutaan sesaat (snow blindness).
(Martin Bagya Kertiyasa)