JAKARTA – PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengumumkan roadmap untuk tahun ini dengan meluncurkan lima model baru, termasuk mobil listrik. Ini merupakan jawaban untuk ikut bersaing dengan produsen lain lebih dulu meluncurkan model elektrifikasinya.
Keputusan Chery untuk meluncurkan mobil listrik pada tahun ini lebih cepat dari rencana awal. Sebelumnya, Omoda 5 BEV rencananya akan diluncurkan tahun depan setelah merilis Tiggo 8 Pro PHEV di Indonesia pada 2023.
Vice President PT Chery Sales Indonesia (CSI) Harry Komara mengatakan, keputusan tersebut telah diambil. Ia mengatakan, pihaknya ingin meluncurkan PHEV terlebih dulu. Menurutnya, baik PHEV dan BEV, pihaknya sama-sama siap.
Harry menjelaskan hadirnya insentif yang diberikan untuk kendaraan listrik membuat Chery berpikir untuk mengubah rencana. Menurutnya, ini adalah langkah tepat karena Chery juga memiliki lini elektrifikasi yang siap dipasarkan di Indonesia.
“Maraknya pemberitaan, termasuk insentif pemerintah sehingga mereka (prinsipal) pun melihat itu. Saya sempat memberi tahu ke manajemen bahwa jangan sampai kita ini hanya jadi penonton, padahal kita juga punya EV. Jadilah itu ditukar (hybrid ke listrik),” ujar Harry.
Menariknya, Chery akan merakit Omoda 5 BEV secara lokal yang juga akan diekspor ke beberapa negara tetangga. Rencana tersebut merupakan bagian dari upaya Chery untuk masuk dalam program bantuan pemerintah, yakni pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 1%.
“Yang pasti Omoda EV dipajang di GIIAS (2023), pengennya kita ambil SPK di sana. Pasti sudah rakitan sini (pabrik mitra), soalnya kalau masih impor kan mahal. Pastinya basis perakitan setir kanan itu ada di Indonesia untuk diekspor,” ungkap Harry.
Diketahui, ada syarat yang harus dipenuhi agar produsen kendaraan bisa mendapat program bantuan, yakni merakit kendaraan secara lokal dan memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 40%.
Hingga kini, Chery mengaku belum menghitung TKDN. Meski begitu, pihaknya akan tetap mengikuti sesuai arahan regulasi. Karena bukan pihak Chery yang menentukan subsidi tapi pemerintah.
(Citra Dara Vresti Trisna)