Pendaratan manusia di Bulan pada misi Apollo 11 dianggap palsu bagi sebagian orang. Beberapa bukti-bukti teori konspirasi mendukung bahwa pendaratan astronaut NASA pada misi Apollo 11 merupakan suatu kepalsuan.
Sejumlah orang percaya bahwa pendaratan di Bulan sebenarnya hanya sebuah tipuan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam memenangkan persaingan dengan badan antariksa Uni Soviet kala itu.
Ada beberapa teori konspirasi populer yang muncul. Pertama, mengapa bendera yang ditancapkan di Bulan terlihat berkibar, padahal harusnya tidak ada angin sama sekali di Bulan. Ini membuat keraguan pendaratan manusia di Bulan hanyalah rekayasa.
Kemudian tidak adanya bintang yang terlihat dalam gambar misi Apollo 11 hingga bayangan astronaut yang tidak tepat, membuat sejumlah orang tidak yakin pendaratan di Bulan itu asli.
Dilansir dari History, petugas pers American Astronomical Society, Rick Fienberg menerangkan bahwa bendera yang ditancapkan Neil Armstrong dan awak lainnya di Bulan bukanlah bendera biasa.
Bendera itu dirancang khusus sehingga bisa berkibar meski tidak ada angin. Jika bendera biasa dibawa ke Bulan, ia tidak akan berkibar karena tak ada angin di sana dan dipastikan akan menggantung kendur.
Fienberg juga menjawab soal bintang yang tidak terlihat dalam gambar di Bulan. Dia menjelaskan, kondisi paparan astronaut di Bulan seperti paparan siang hari.
Permukaannya sangat terang benderang sehingga ketika kamera menangkap gambar, bintang tidak terlihat karena cahayanya relatif lebih redup.
Mengenai bayangan astronot yang tidak tepat, Fienberg menjelaskan bahwa sumber cahaya di Bulan tidak hanya berasal dari Matahari saja.
Tanah bulan juga memantulkan cahaya Matahari dan memancarkannya ke atas. Dalam foto Apollo 11, terlihat cahaya Matahari dipantulkan dan menyebar ke berbagai arah dan beberapa di antaranya dalam bayang-bayang.
Apabila penjelasan dari Fienberg tidak cukup, ada sejumlah fakta lain yang membuktikan pendaratan manusia di Bulan tidak palsu.
Sebagaimana dikutip dari laman Institute of Physics, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA yang mengorbit Bulan sejak tahun 2009 sudah membuktikan bahwa jejak misi Apollo 11 masih terlihat jelas.
LRO mengambil gambar permukaan bulan dari orbit rendah. Selama misinya, ia berhasil menangkap lokasi pendaratan serta rover yang ditinggalkan oleh misi Apollo 11. Terlihat juga jejak kaki astronaut di permukaan Bulan.
Misi Apollo juga menyediakan 8.400 foto untuk umum, rekaman video, hingga data ilmiah terkait pendaratan manusia di Bulan.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)