Pada tahun 2017, German Aerospace Center (DLR) mengumumkan pembuatan semacam reaktor fusi nuklir. Reaktor ini disebut “Synlight” dan dapat mencapai suhu 3000 °C. Pembuat Synlight bahkan mengklaim dapat menghasilkan 10.000 kali lebih banyak cahaya daripada yang secara alami mencapai Bumi dari Matahari.
Tidak hanya Synlight, ternyata negeri Tiongkok juga menciptakan Matahari buatan pada tahun 2020. Matahari buatan itu disebut “HL-2M Tokamak”, reaktor ini menggunakan medan magnet dan mencapai suhu 150 juta °C, jadi HL-2M Tokamak sepuluh kali lebih panas dari Matahari asli.
Banyak yang berharap matahari buatan ini menjadi sumber energi di masa depan. Orang-orang di seluruh dunia semakin khawatir tentang perubahan iklim dan naiknya permukaan laut. Mereka berharap fusi nuklir akan menawarkan sumber energi yang lebih berkelanjutan.
(Andera Wiyakintra)