JAKARTA- Spyware Pegasus belakangan menjadi perhatian. Hal tersebut lantaran Konsorsium media internasional dan Amnesty International melaporkan lebih dari 50.000 nomor telepon menjadi target spyware tersebut.
Bahkan nama CEO Telegram, Pavel Durov dikabarkan masuk dalam daftar. Untuk diketahui spyware pegasus dibuat oleh NSO Group, sebuah perusahaan perangkat lunak di Israel.
Melansir laman The Economic Times, Jumat (23/7/2021) Pegasus disebut sebagai spyware terkuat yang pernah dibuat. Perangkat lunak ini dirancang untuk menyusup ke smartphone, termasuk Android dan iOS, kemudian mengubahnya menjadi perangkat pengawasan.
BACA JUGA:
- CEO Telegram Jadi Target Spyware Pegasus
- Canggih, Instagram Stories Kini Bisa Terjemahkan Teks Bahasa Asing
Pada dasarnya, spyware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyusup masuk ke perangkat komputer sambil mengumpulkan data dari pengguna dan meneruskannya ke pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna.
Versi spyware sebelumnya ditemukan pada 2016 lalu. Spyware versi ini bekerja menggunakan teknik spear-fishing, yaitu kiriman pesan teks atau email berisi tautan berbahaya yang dikirim ke target. Namun, spear-fishing bergantung pada tindakan yang dilakukan target, apakah mengklik tautan atau tidak.