JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tengah mengembangkan metode terapi untuk mengobati pasein yang terinfeksi Covid-19. Metode terapi merupakan pengobatan sementara hingga vaksin yang dikembangkan lolos uji klinis.
"Sampai ditemukan vaksin, kita kembangkan terapi. Ada 2 terapi yang sedang dicoba ke pasien langsung, terutama pasien kritis," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro kepada wartawan.
Bambang menuturkan terapi yang dimaksud adalah terapi Plasma Konvalesen. Terapi ini menggunakan plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19, disuntikan kepada pasien yang kritis.
"Jadi plasma yang diambil dari darah orang yang survive Covid kemudian diinjeksikan kepada pasien kritis, nah terapi ini di RSAD mayoritas dapatkan ini bisa sembuh," ungkapnya.
Bambang mengungkap pasien covid yang meninggal dunia dikarenakan memiliki penyakit bawaan yang berbahaya, seperti darah tinggi, ginjal dan tidak memiliki daya tahan tubuh.
"Namun dengan adanya terapi ini mayoritas bisa sembuh," ucapnya.
Selanjutnya, terapi yang dikembangkannya adalah terapi model stem cell. Terapi ini juga dianggap cukup ampuh.