Stop Hoaks Virus Korona, Kominfo Akan Sebar SMS Blast

Pernita Hestin Untari, Jurnalis
Selasa 04 Februari 2020 10:42 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (Foto: Pernita Hestin Untari/Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui tim AIS (penyensor konten negatif) telah menemukan 54 informasi hoaks terkait virus korona hingga 3 Februari 2020. Informasi hoaks tersebut beredar luas melalui sosial media dan aplikasi perpesanan WhatsApp.

Kominfo berupaya untuk mencegah penyebaran informasi hoaks yang mampu menyesatkan masyarakat, serta mengimbau masyarakat untuk mengecek informasi terkait virus korona melalui sumber resmi seperti kemenkes.go.id dan kemlu.go.id.

Tidak hanya sampai di situ, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengungkapkan pihaknya akan mempertimbangkan SMS Blast untuk menginformasikan soal hoaks korona kepada masyarakat.

"Tadi kan sudah disampaikan, lagi disiapkan supaya melalui blast. Tapi kita juga sama-sama. Ini bukan cuman kominfo saja, tapi seluruhnya," kata Menteri Johnny di Kantor Kominfo, Senin (3/2/2020)

 

Ia juga mengimbau bagi seluruh masyarakat untuk turut meneruskan informasi yang benar, bukannya menyebar hoaks.

"Kalau hanya satu sumbernya dari Kominfo, ya kan tidak bisa menjangkau dari semuanya juga. Kita bersama-sama, masalah virus novel coronavirus ini bukan masalah Indonesia saja. Ini masalah dunia, semua negara memperhatikannya. Sudah puluhan negara melakukan travel banned. Kita baru selasa kemarin dan itu sungguh-sungguh," imbuh Johnny.

Tidak hanya itu, Johnny mengungkapkan pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi mereka yang menyebarkan informasi hoaks yakni dengan Pasal 28 UU ITE, di mana penyebar akan dikenakan sanksi pidana atau denda Rp1 miliar.

Kominfo juga telah merilis daftar informasi hoaks terkait virus korona pada laman berikut ini.

(Ahmad Luthfi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya