JAKARTA- ZTE mengalami masa sulit sepanjang 2018 dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini lantaran pihaknya diduga melanggar pembatasan ekspor yang mengakibatkan adanya larangan sementara pada produknya dan denda yang besar.
Dilansir dari laman GSM Arena, Jumat (29/3/2019), karena pembatasan tersebut, ZTE pun mengungkapkan jika pihaknya mengalami kerugian tahunan tertinggi pada 2018. Bahkan, kerugian tersebut mencapai RMB6,98 miliar atau sekira USD1,04 miliar.
Sebagian besar kerugian juga karena denda USD1 miliar yang harus dibayarkan kepada pemerintah AS. Langkah ini juga membuat perusahaan bertekuk lutut, melarang pemasok komponen AS bekerja dengan ZTE.
Baca Juga: Samsung Siapkan Galaxy Tab A 8.0 Terbaru dengan Fitur S Pen